BAHAYA MENDAHULUKAN DUNIA DARIPADA AKHIRAT



Ini adalah perkara yang paling banyak
menimpa manusia termasuk umat Islam.
Kebanyakan orang tidak memberi perhatian
besar dalam hal ini dan lupa bahwa
sebenarnya keadaan seperti ini terjadi pada
dirinya.
Ia lebih mencintai dunia daripada akherat.
Kelihatannya oke oke saja, padahal petaka
besar mengancam orang-orang yang lebih
mencintai dunia.
Allah memperingatkan dalam banyak ayat ,
namun sayang kita lalai dalam mentadaburi Al
Qur'an.
Kita membaca Al Qur'an tidak sebaik saat kita
membaca komik atau koran.
Kita memahami maksud dan makna saat
membaca komik dan koran, namun tidak saat
membaca Al Qur'an.
Ancaman Allah sungguh keras dalam masalah
ini,:
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َّﻥِﺇ ﺎَﻟ ﺎَﻧَﺀﺎَﻘِﻟ َﻥﻮُﺟْﺮَﻳ ﺍﻮُﺿَﺭَﻭ ِﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺎِﺑ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ﺍﻮُّﻧَﺄَﻤْﻃﺍَﻭ ﺎَﻬِﺑ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﻢُﻫ
ْﻦَﻋ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺁ َﻥﻮُﻠِﻓﺎَﻏ
َﻚِﺌَٰﻟﻭُﺃ ُﺭﺎَّﻨﻟﺍ ُﻢُﻫﺍَﻭْﺄَﻣ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻤِﺑ َﻥﻮُﺒِﺴْﻜَﻳ
Sesungguhnya orang-orang yang tidak
mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan
dengan Kami, dan merasa puas dengan
kehidupan dunia serta merasa tenteram
dengan kehidupan itu dan orang-orang yang
melalaikan ayat-ayat Kami,
mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan
apa yang selalu mereka kerjakan.
(QS:Yunus.7-8)
Allah mengancam para pecinta dunia dengan
neraka:
ﺎَّﻣَﺄَﻓ ﻦَﻣ ٰﻰَﻐَﻃ
َﺮَﺛﺁَﻭ َﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ
َّﻥِﺈَﻓ َﻢﻴِﺤَﺠْﻟﺍ َﻲِﻫ ٰﻯَﻭْﺄَﻤْﻟﺍ
Adapun orang yang melampaui batas,
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal
(nya).
(QS:An Naziat.37-39)
Terdapat hubungan yang sangat erat antara
kekafiran dengan cinta dunia.
Para pecinta dunia akan cenderung kepada
kekafiran, dan orang orang kafir amat
mencintai dunia.
Allah berfirman :
ﻦَﻣ َﺮَﻔَﻛ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﻦِﻣ ِﺪْﻌَﺑ ِﻪِﻧﺎَﻤﻳِﺇ ﺎَّﻟِﺇ َﻩِﺮْﻛُﺃ ْﻦَﻣ ُﻪُﺒْﻠَﻗَﻭ ِﻥﺎَﻤﻳِﺈْﻟﺎِﺑ ٌّﻦِﺌَﻤْﻄُﻣ ﻦِﻜَٰﻟَﻭ
ﻦَّﻣ ﺍًﺭْﺪَﺻ ِﺮْﻔُﻜْﻟﺎِﺑ َﺡَﺮَﺷ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻌَﻓ ٌﺐَﻀَﻏ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻦِّﻣ ٌﺏﺍَﺬَﻋ ْﻢُﻬَﻟَﻭ ٌﻢﻴِﻈَﻋ
َﻚِﻟَٰﺫ ُﻢُﻬَّﻧَﺄِﺑ ﺍﻮُّﺒَﺤَﺘْﺳﺍ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ َﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻟ َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥَﺃَﻭ ِﺓَﺮِﺧﺂْﻟﺍ ﻱِﺪْﻬَﻳ َﻡْﻮَﻘْﻟﺍ
َﻦﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ
Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah
dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah),
kecuali orang yang dipaksa kafir padahal
hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak
berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan
dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan
Allah menimpanya dan baginya azab yang
besar.
Yang demikian itu disebabkan karena
sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di
dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah
tiada memberi petunjuk kepada kaum yang
kafir.
(QS: An Nahl.106-107)
Petaka murtad tiada terkecuali karena orang
yang murtad itu lebih mencintai dunia daripada
akherat.
Ia tau akherat itu ada akan tetapi hawa nafsu
terhadap dunia lebih ia turuti.
Tak heran, berapa banyak orang beribadah
akan tetapi ia tidak pernah bisa meraih
kenikmatan tatkala beribadah kepada Allah.
Mereka beribadah kepada Allah yang diatas
langit sedangkan hati mereka terpaut kuat
dengan dunia maka bagaimana bisa ia
merasakan nikmatnya khusyuk.?
Ia sujud kepada Yang Maha Tinggi akan tetapi
hatinya sibuk dengan kelezatan duniawi.
Maka bagaimana ia bisa menemukan hakikat
keiklasan beribadah.?
Sedangkan tiap ia beribadah yang selalu ia
inginkan adalah agar Allah memberinya
kesenangan duniawi sebagai pahala ibadahnya
tersebut.
(fb.wira rahman,Bit)