Pertama. Ketika Adam dan manusia keturunannya belum diciptakan, di muka bumi ini pernah hidup sejenis manusia yang secara fisik mereka hampir seperti manusia sekarang, mereka memiliki nafsu dan insting untuk hidup tetapi mereka belum diberi “ilmu pengetahuan yang sempurna” oleh Allah, sehingga karenanyalah mereka sering mengadakan kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah di antara sesama mereka. Dan karena itulah mereka punah.
Manusia-manusiainilah yang fosilnya kita temukan sekarang dan kita namai sebagai MANUSIA PURBA. Manusia-manusiajenis ini hampir punah seluruhnya dan tidak tersambung dengan Adam dan keturunannya. Seandainya masih ada keturunan manusia purba, mereka jumlahnya amat sedikit dan hidupnya di pedalaman, dan yang terpenting tingkat kemampuan berfikir dan teknologi mereka tentu sangat rendah, dan hampir-hampir tidak bisa kita lihat sisi "kemanusiaan"nya.
Kedua. Setelah kepunahan manusia purba untuk sekian lamanya, barulah Allah menciptakan jenis manusia baru yang “berbeda”. Manusia jenis ini dibekali nafsu dan insting untuk hidup, namun juga dibekali “ilmu pengetahuan yang sempurna” termasuk diturunkannya agama (QS. Al-Baqarah 31-33). Adam-lah yang menjadi manusia pertama yang diciptakan dari jenis ini. Penciptaan “manusia purba” yang punah itu menjadi pelajaran bagi Adam dan keturunannya, bahwa manusia tanpa “ilmu pengetahuan dan agama” hanya akan menciptakan kerusakan di bumi dan menumpahkan darah sesamanya, dan inilah yang menjadi penyebab punahnya mereka.
Jadi, manusia yang hidup di bumi saat ini merupakan keturunan Adam seluruhnya. Tidak ada satupun yang merupakan keturunan manusia purba. Manusia purba benar-benar sudah punah. Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Jawa-Indonesia kalaulah benar usianya sudah jutaan tahun, maka bukanlah nenek moyang asli dari penduduk Jawa sekarang ini, begitu juga fosil-fosil di tempat lain bukanlah nenek moyang dari manusia yang ada sekarang.
Berbeda lagi urusannya, apakah manusia-manusiapurba itu merupakan keturunan kera ataukah bukan? Kalau benar keturunan kera, mengapa kera-kera itu sekarang masih ada? Apakah kera-kera itu tidak ikut berevolusi? Kera-kera sekarang ini dulunya seperti apa, dan nanti akan menjadi seperti apa? Jangan-jangan kera punya garis sendiri, dan manusia punya garis sendiri, artinya teori evolusi itu hanya mengada-ada? Ketika teori evolusi menyimpulkan bahwa burung-burung yang ada sekarang adalah hasil evolusi dari dinosaurus seperti T-Rex di zaman purbakala, tiba-tiba ditemukan fosil “burung yang sama” yang usianya sezaman dengan T-Rex. Berarti burung yang sekarang, dulu juga adalah burung, bukan evolusi dari T-Rex, dan memang tidak ada evolusi!?
Semua ini masih menjadi perdebatan antara penganut teori evolusi dan penentangnya, juga menjadi pekerjaan rumah bagi manusia untuk membuktikan kebenarannya. Maha Benar Allah Dengan Segala Firmannya.(bit)
#Allohuakbar