ASSALAMUALAIKUM
sahabat!
Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnat pula berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:
Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnat pula berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:
1. Mendahulukan Kaki
Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika
melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah
memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
2. Menjaga Dan
Memelihara Wudhu
Diriwayatkan dari
Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah
Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah
berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada
yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah)
3. Bersiwak
(Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari
Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha
Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku
niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bersiwak disunnahkan
setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca
Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi
maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.
Bersiwak merupakan
perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali
yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu
siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini
kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari
Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan,
sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR.
Al-Bukhari)
Oleh karena itu,
lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam
shalat istikharah.
5. Berkumur-Kumur Dan
Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu
Diriwayatkan dari
Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari
satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
6. Berwudhu Sebelum
Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari
Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak
shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah,
Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku
lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada
tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku
beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’.
Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan
usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Berbuka Puasa
Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari
Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika
tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya
meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
8. Sujud Syukur Saat
Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya
sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu
Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan
sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung
sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
9. Tidak Begadang Dan
Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika
tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar,
mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih
dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur
sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
10. Mengikuti Bacaan
Muadzin
Diriwayatkan dari
Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah
seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku.
Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya
sepuluh kali.Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat
di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap
agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku
maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
11. Berlomba-Lomba
Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk
Mendapatkan ShafPertama.
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri
pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus
mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata
mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya
mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala
shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan
merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Meminta Izin Tiga
Kali Ketika Bertamu
Jika tidak
mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun,
banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian
sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa
memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi
izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka
(hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)
Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali,
jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
13. Mengibaskan
Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda,“Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung
seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak
mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan
tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan
membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku,
dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka
ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan
perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)
14. Meruqyah Diri Dan
Keluarga
Diriwayatkan dari
Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit,
yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah
yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke
anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
15. Berdoa Saat
Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu
Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan
namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau
membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku
pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat,
dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
16. Mengucapkan Salam
Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari
Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman
seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab,
‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam
kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
Diriwayatkan dari
Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam
kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
17. Berwudhu Sebelum
Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari
Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin
mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu
seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke airdan membasuh
rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu
mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
18. Membaca ‘Amin’
Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin”
karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka
diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat
disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid
bergemuruh.
19. Mengeraskan Suara
Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih
Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan
suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib
telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga
mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat
karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid
dan takbir setelah shalat.”
Sunnah ini tidak
dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah
salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan
makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan
takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu
suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara
dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di
kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang
sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir
berjamaah adalah perbuatan bid’ah.
20. Membuat Pembatas
Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan dari Abu
Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan
majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada
orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena
orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari
Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan
tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)
Sunnah ini sering
diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah.
Wahai saudaraku!
Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku
mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali
aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”
Muslim bin Yasar
mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat
tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan
sunnah Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
Ibnu Rajab
menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam, meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang
yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”
Wallohua'lam(bit)