KUALISI SALIBIS MENUNGGU GILIRAN,SETELAH PRANCIS SIAPALAGI..?



PARIS Hanya berselang beberapa bulan dari insiden penyerangan terhadap kantor Charlie Hebdo, Perancis kembali diguncang serangkaian serangan mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang di Paris pada Jum’at (13/11/2015) malam.
 
Sehari setelahnya, yakni hari Sabtu (14/11/2015), Daulah Islam/Islamic State (IS) mengunggah video berisi ancaman jika Perancis tetap melancarkan serangan terhadap kaum Muslimin di Suriah serta wilayah IS, negara yang kini dipimpin Presiden Francois Holande itu tidak akan hidup tenang dan damai.

Seperti diketahui bersama, Perancis memang tergabung dalam koalisi salibis internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), yang melancarkan serangan udara untuk menggempur Islamic State (IS) sejak tahun 2014 lalu.

“Selama kalian masih mengebom, kalian tidak akan hidup dalam damai. Kalian bahkan akan takut pergi ke pasar,” ujar seorang mujahidin IS dengan bahasa Arab dalam video yang dilansir oleh sayap media Islamic State (IS), Al-Hayat Media Centre seperti dilansir Reuters.

Islamic State (IS) juga melansir video berisi seruan kepada kaum Muslimin yang tidak dapat hijrah ke Suriah untuk melakukan serangan di Perancis maupun negara-negara lainnya yang tergabung dalam koalisi salibis internasional.

“Kalian sudah diperintahkan untuk melawan kaum Kafir di manapun kalian menemukannya. Apa yang kalian tunggu? Ada senjata dan mobil tersedia dan target siap diserang,” lanjut mujahidin IS dalam video tersebut.
Didukung oleh beberapa mujahidin Islamic State (IS) lainnya yang ada di belakangnya, pria itu kembali berkata, “Bahkan racun juga tersedia. Racuni air dan makanan dari setidaknya salah satu musuh Allah”.
Seperti diketahui bersama, Daulah Islam/Islamic State (IS) akhirnya secara resmi menyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan di Paris, Perancis pada Jum’at (13/11/2015) malam. Pernyataan itu diunggah melalui sebuah pernyataan tertulis yang tersebar di sosial media (sosmed).

Menurut penampakan pernyataan yang didapat dan diunggah oleh The Guardian, pernyataan tersebut ditulis dalam sejumlah bahasa. Pada bagian judul tertulis: “Flash Infos” dan di ujung kiri terdapat sebuah logo bertuliskan “Islamic State: France”.

Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Perancis, Laurent Fabius, serangan tersebut menunjukkan pentingnya koordinasi internasional yang lebih kuat untuk melawan IS. Hal itu disampaikan Fabius sebelum berangkat ke Austria untuk bertemu dengan beberapa petinggi negara lain guna membicarakan upaya rekonsiliasi di Suriah.

“Salah satu hal yang akan dibahas dalam pertemuan di Wina adalah untuk memperkuat perlawanan internasional melawan IS,” ujar Fabius. (Manjanik)