Salah satu pengikut Syiah Nigeria, Ibrahim Bello, Ahad (13/12), mengaku sedikitnya 27 orang tewas dalam bentrokan sejak Sabtu itu (12/12). Kepada kantor berita Jerman, Bello mengaku seluruh korban tewas tertejang peluru.
“Mayoritas korban akibat peluru tentara. Mereka diserang ketika berada di rumah pemimpin kami Ibrahim Ya’kub Az-Zaqrazi di kota Zaraya,” kata Bello. Ia menunjukkan, bentrokan terjadi sejak hari Sabtu hingga Ahad siang.
“Tentara berusaha menangkap pemimpin kami,” imbuhnya.
Ia menunjukkan, para pengikut Syiah membuat perisai manusia mengelilingi pemimpin Zaqrazi. Kami siap mati melindunginya sebelum ditangkap aparat keamanan.
Sabtu sebelumnya, sedikitnya tujuh pengikut Syiah tewas di tangan tentara setelah melemparkan bom molotov ke arah konvoi militer.
Sementara itu, juru bicara militer Nigeria Sani Utsman mengungkapkan penyerangan itu dilakukan setelah ratusan pengikut Syiah memblokade jalan raya. Mereka melempari konvoi militer, yang di dalam termasuk Panglima Militer Nigeria Jenderal Tukur Buratai, dengan bom molotov.
Utsman menegaskan, pasukan keamanan yang bertanggung jawab mengawal panglima tinggal diam. Terlebih setelah terdengar sejumlah ledakan dan tembakan senjata api.
Anggota militer berupaya melindungi komandan dengan harga mahal. Kami juga berupaya membuka blokade supaya warga yang taat hukum bisa melintas.
Sumber: KIBLAT.NET