UNTUK SEORANG ISTRI, ANDAI KAMU TAHU..!?



Sayyidatuna 'Aisyah (r.h) berkata :
“Wahai para wanita, andaikan kalian mengerti kewajibanmu terhadap suamimu, niscaya akan terjadi seorang istri mengusap debu dari kaki suaminya dengan mukanya.

Dan seorang istri harus mengerti bahwa ia milik suaminya, sehingga tidak berhak mempergunakan harta kecuali dengan izin suaminya,

Jadi seharusnyalah seorang wanita selalu malu dari suaminya, dan menundukan matanya , dan patuh taat pada perintahnya, dan diam ketika suaminya bicara, dan menyambut kedatangannya, dan mengantarkan jika akan pergi sampai keluar, dan selalu menyiapkan dirinya untuk kepuasan suaminya, menjaga bau mulut dan badan, serta berharum-haruman dan berhias dihadapan suami, dan tidak berkhianat ketika tidak ada suami, dan menghargai keluarga dan kerabat suaminya bahkan membesar-besarkan pemberian suami meskipun sedikit.

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantarantanya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah telah menetapkan hak bagi para suami atas mereka (para istri). (HR Abu Dawud)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh bagi seorang perempuan berpuasa sementara suaminya ada di rumah kecuali dengan izinnya. Dan tidak boleh baginya meminta izin di rumahnya kecuali dengan izinnya.” (HR Bukhari Muslim)

Dalam hak berhubungan suami-istri, jika suami mengajaknya untuk berhubungan, maka istri tidak boleh menolaknya.

“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidur, kemudian si istri tidak mendatanginya, dan suami tidur dalam keadaan marah, maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR Bukhari Muslim)

Begitulah sedikit nasehat anjuran istri sholehah,
Semua ketentuan yang telah Allah tetapkan di atas sama sekali bukan bertujuan membatasi ruang gerak para wanita, merendahkan harkat dan martabatnya,sebagaimana yang didengungkan oleh orang-orang kafir tentang ajaran Islam.
Semua itu adalah syariat Allah yang sarat dengan hikmah. Dan hikmah dari melaksanakan dengan tulus semua ketetapan Allah di atas adalah berlangsungnya bahtera rumah tangga yang harmonis dan penuh dengan kenyamanan. Ketaatan pada suami pun dibatasi dalam perkara yang baik saja dan sesuai dengan kemampuan. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan kepada kita semua keluarga yang yang sakinah mawaddah wa rahmah. Aamiin

Wallahu A‘laam bis shawab.