Berita Islam Terkini- Diakui atau tidak, sejak Presiden Jokowi
menjabat, banyak kasus yang melukai hati umat Islam. Sebagiannya melibatkan
instansi pemerintahan, sebagian lainnya dinilai menandakan kurang tegasnya
pemerintah dalam melindungi hak-hak umat Islam.
Berikut ini 10 kasus yang melukai
umat Islam di era pemerintahan Jokowi:
1. Tari Bali di atas Sajadah
Kasus ini baru saja terjadi. Pada
saat menyambut HUT Kemenag ke-70 di Jakarta, Ahad (3/1/2016), salah satu acara
yang digelar adalah tari-tarian. Yang menjadi masalah, tari-tarian itu
diperagakan di atas karpet bermotif masjid alias sajadah.
Menteri Agama Lukman H Saifuddin
kemudian meminta maaf atas “insiden” itu. Panitia HAB ke-70 Kanwil Kementerian
Agama Provinsi DKI Jakarta juga meminta maaf sambil menjelaskan bahwa
penggunaan sajadah sebagai alas tari hal itu bukan kesengajaan.
2. Terompet dari sampul Al Quran
Menjelang tahun baru 2016,
masyarakat dikejutkan dengan temuan terompet dari sampul Quran.
Sebagian pihak mencoba
menjelaskan bahwa hal itu bukanlah kesengajaan, namun ternyata polisi berhasil
menemukan 2,3 ton sampul Al Quran yang hendak dijadikan terompet.
3. Adzan iringi lagu Kristen saat natal bersama
Dalam perayaan Natal Bersama
Nasional yang digelar di rumah Gubernur NTT, Kupang pada Senin (28/12/2015)
lalu, dikumandangkan adzan untuk mengiringi lagu rohani Kristen berjudul Ave
Maria.
Sontak hal itu menuai protes umat
Islam. Imam Masjid Istiqlal KH Ali Mustofa Yakub mengecam dikumandangkannya
adzan untuk mengiringi lagu rohani Kristen tersebut. Ia menegaskan, hal itu
merupakan campur aduk antara perkara yang haq (benar) dan batil (salah) dalam
agama.
4. Mahasiswa Islam ikut Natal bersama di Gereja
Kasus ini terjadi pada Kamis 24
Desember 2015. Kurang lebih 14 mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
menghadiri ibadah Malam Natal di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Margoyudan, Solo. Di
antara mahasiswa itu ada yang mengenakan hijab.
Menurut Sekretaris umum GKJ
Margoyudan Winantyo Atmojo DJ mahasiswa-mahasiswa itu binaan Pendeta Wahyu
Nugroho.
Namun menurut UIN Sunan Kalijaga,
para mahasiswa itu sedang melakukan observasi lapangan tentang prosesi Natal sebagai bagian dari
proses akademis-ilmiah.
5. Bacaan Quran Langgam Jawa di Istana Negara
Istana Negara menggelar
peringatan Isra’ Mi’raj pada Juma’t (15/5/2015) lalu. Acara tersebut dihadiri
oleh Presiden Jokowi dan ibu negara serta pejabat tinggi negara baik dari kalangan
eksekutif maupun legislatif.
Sejak dimulai, banyak kesalahan
dalam acara tersebut. Mulai dari MC salah sebut acara, salah sebut tahun
hijiryah, hingga salah sebut tanggal. Yang paling menjadi sorotan adalah qiraah
dengan langgam Jawa yang dibawakan oleh M. Yaser Arafat.
6. Masjid Tolikara Dibakar, Umat Islam Disalahkan
Umat Islam di Indonesia berduka
pada Idul Fitri 1436. Pasalnya, dalam suasana shalat Idul Fitri yang seharusnya
pernuh khidmat, masjid Tolikara dibakar oleh massa GIDI.
Yang membuat banyak umat Islam
terluka, sesaat setelah masjid terbakar, Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar
bahwa akar masalah pembakaran masjid dikarenakan penggunaan speaker yang
dinilai menganggu umat beragama lainnya. Namun setelah diprotes banyak pihak,
JK meralat pernyataan tersebut.
7. Pihak Pembakar Masjid Tolikara Diundang Makan ke Istana
Hal lain yang melukai umat Islam
dalam kasus pembakaran Masjid Tolikara adalah, GIDI diundang makan malam ke
istana negara. Padahal diketahui, massa
GIDI adalah pelaku kerusuhan yang mengakibatkan terbakarnya masjid Tolikara.
8. GIDI mengancam umat Islam
Masih tentang GIDI, mereka sempat
mengancam shalat Idul Adha tidak dijamin aman jika tersangka kerusuhan Tolikara
tidak dibebaskan. Untungnya, polisi tidak takut dengan ancaman itu dan Idul
Adha tetap berjalan dengan aman.
9. JK Bentuk Tim Pemantau Kaset Pengajian
Jusuf Kalla merencanakan
membentuk tim pemantau kaset pengajian yang diputar di masjid-masjid. Tentu hal
ini melukai umat Islam dan diprotes banyak pihak, termasuk oleh PBNU.
10. Larangan Doa di Sekolah
Sempat bergulir isu bahwa
Kementerian Pendidikan akan mengevaluasi doa bersama di sekolah yang selama ini
banyak memakai cara Islam. Namun setelah diprotes banyak pihak, isu itu pun
tidak berlanjut. [Tarbiyah.net]