Arab saudi akan gabung dengan AS perangi IS di Suriah



WASHINGTON - Kerajaan Arab Saudi menyatakan, pihaknya siap untuk bergabung dengan operasi darat yang dipimpin AS terhadap Islamic State (IS/ISIS) di Suriah.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter menyambut baik tawaran Arab Saudi untuk ikut serta dalam operasi darat di Suriah. Carter menyebut, hal ini akan mempermudah AS dalam meningkatkan serangan terhadap Islamic State (IS).

"Kabar semacam ini sangat disambut baik," tutur Carter kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Pangkalan Udara Nellis di Nevada, seperti dilansir Reuters, Jumat (5/2/2016).

Carter menyebutkan pejabat-pejabat Saudi akan membantu menggerakkan negara-negara muslim untuk ikut dalam koalisi AS melawan ISIS.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, juga mengapresiasi kesediaan anggota koalisi AS untuk memerangi Negara Islam (IS) atau Islamic State. Namun, dia enggan berkomentar soal keinginan Saudi meluncurkan perang darat di Suriah.

”Saya tidak ingin berkomentar secara khusus mengenai ini, sampai kami punya kesempatan untuk meninjau itu,” ucap Kirby.

Sebelumnya, Militer Kerajaan Arab Saudi menyatakan siap meluncurkan perang darat di Suriah untuk memerangi Islamic State (IS). Saudi akan bergabung dengan dengan Amerika Serikat (AS) yang memimpin koalisi internasional anti-ISIS.

Kesediaan Saudi untuk menginvasi Suriah itu disampaikan juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri dalam siaran televisi Al Arabiya, semalam.

”Kerajaan ini siap untuk berpartisipasi dalam operasi darat, bahwa koalisi (anti-ISIS) mungkin setuju untuk melaksanakannya di Suriah,” katanya. Asseri juga dikenal sebagai juru bicara koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi untuk operasi militer di Yaman.

”Jika ada konsensus dari pimpinan koalisi, Kerajaan (Arab Saudi) bersedia untuk berpartisipasi dalam upaya ini, karena kami percaya bahwa operasi udara bukan merupakan solusi yang ideal dan harus ada campuran ganda operasi udara dan darat,” ujar Asseri.

#atjehcyber