Berita Islam Terkini--Siapa yang tidak kenal dengan Ulil abshar abdalla, yang seharusnya nama akhirnya itu abdullah diganti dengan abdalla, mungkin supaya dikatakan kekinian. Manusia bisa terkenal karena dua faktor; positif dan negatif. Nampaknya ulil lebih cocok digolongkan kedalam kategori kedua. Statemen-statemennya banyak memojokkan ajaran agamanya sendiri, karena sikapnya yang kontroversial ini menjadikan saya ragu akan agama yang dianutnya.
Statement kontroversialnya menjadikan dirinya tidak disukai oleh banyak kalangan,termasuk di negara-negara tetangga, dia pernah ditolak pemerintah malaysia,karena oleh ulama setempat dia sudah dicap sesat dan menyesatkan
Ulil selalu mengutamakan logikanya sendiri dalam menafsirkan ayat-ayat Alloh, bahkan ulama-ulama terdahulu pun bisa disalahkannya,seakan-akan dia mendakwakan dirinya bahwa semua yang dikatakannya itu benar dan pendapat lain salah. Disinilah terkadang tempat ironinya ulil, dia mengatakan harus menghormati pendapat orang lain,disisi lain dia tidak menghargai pendapat orang lain, dia menyeru untuk toleransi terhadap agama lain, padahal dia masih mencaci maki ulama yang berseberangan dengannya,apakah ini yang dinamakan toleransi ? Toleransi dengan agama lain,namun kita tidak bisa toleransi dengan saudara seagama yang berbeda pemahaman ???
Tadi malam saya ingin mention @ulil melalui akun twitter, namun setelah saya cek ternyata ulil sudah memblokir pertemanan saya, padahal selama ini saya tidak pernah berkata kotor atau kasar padanya. Masak sih ulil takut dengan kelas kacangan seperti saya ini.
Sejam berikutnya saya masuk melalui akun twitter yang lain, dan melihat timeline @ulil . Pada bagian atas dia mengomentari mention salah seorang follower, follower itu bertanya “@ulil @inJEFFwetrust Gmn pendapat abang ttg Dr.Dzakir Naik?” . Kali ini ulil menjawab dengan jawaban “ngeles”. karena tak mau terlihat kalah diapun sengaja menjawab dengan kurangnya ketertarikan ulil pada zakir naik.
Ya maklum saja, segala permasalahan agama selalu dianalogikan dengan akal sendiri oleh ulil, alquran pun berani dikritik olehnya tanpa memperhatikan kajian-kajian ilmiah ulama terdahulu. Beda halnya dengan Dr zakir naik, walaupun beliau seorang dokter, beliau sudah mengislamkan ribuan orang melalui ceramah-ceramah dan menyelesaikan permasalahan agama dengan nash-nash yang shahih dan bisa diterima oleh akal.
Sumber: sn