Berita Islam Terkini – Gerak lamban Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dalam menangangi kasus korupsi Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok) mendapat perhatian dari publik Indonesia.
Temuan Badang Pengawas Keuangan (BPK) yang sangat jelas memperlihatkan adanya kerugian negara mencapai 191 Miliyar rupiah nampak tak masuk bahan pertimbangan lembaga anti raswah tersebut.
BPK juga menilai lahan yang dibeli pemerintah lebih mahal dibandingkan harga tanah di sekitarnya sehingga ada potensi kerugian sebesar 484 miliar rupiah.
Bukan hanya mengesampingkan temuan BPK, KPK justru seakan pasang badan untuk melindungi kasus korupsi Rumah Sakit Sumber Waras. Bahkan wakil ketua KPK Alexander Marwata mengeluarkan pernyataan yang sangat aneh bahwa meskipun ada kerugian negara namun tidak ada niat jahat.
“Kami harus yakin betul di dalam kejadian itu ada niat jahat. Kalau hanya kesalahan prosedur, tetapi tidak ada niat jahat, ya susah juga,” ujar Wakil Marwata di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Jadi jangan salahkan masyarakat jika KPK sekarang tak memiliki nyali atau dengan bahasa lainya melindungi kasus korupsi Ahok dan kawan-kawan.(im)
Setiawan Ahmad.
Temuan Badang Pengawas Keuangan (BPK) yang sangat jelas memperlihatkan adanya kerugian negara mencapai 191 Miliyar rupiah nampak tak masuk bahan pertimbangan lembaga anti raswah tersebut.
BPK juga menilai lahan yang dibeli pemerintah lebih mahal dibandingkan harga tanah di sekitarnya sehingga ada potensi kerugian sebesar 484 miliar rupiah.
Bukan hanya mengesampingkan temuan BPK, KPK justru seakan pasang badan untuk melindungi kasus korupsi Rumah Sakit Sumber Waras. Bahkan wakil ketua KPK Alexander Marwata mengeluarkan pernyataan yang sangat aneh bahwa meskipun ada kerugian negara namun tidak ada niat jahat.
“Kami harus yakin betul di dalam kejadian itu ada niat jahat. Kalau hanya kesalahan prosedur, tetapi tidak ada niat jahat, ya susah juga,” ujar Wakil Marwata di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Jadi jangan salahkan masyarakat jika KPK sekarang tak memiliki nyali atau dengan bahasa lainya melindungi kasus korupsi Ahok dan kawan-kawan.(im)
Setiawan Ahmad.