Keberadaan ulama su' (ulama buruk) sangat menghawatirkan keutuhan dien umat Islam. Melalui fatwa dan statemennya yang menyimpang dan penuh kedustaan akan menjauhkan umat dari kebenaran. Ia menipu umat dengan menyembunyikan kebenaran yang telah dibawa para rasul dan menampilkan kebenaran palsu menurut pesanan dan kepentingan. Sehingga pituduhnya adalah kesesatan. Siapa yang mengikutinya akan menemui kehancuran. Oleh sebab itu, wajarlah, jika Allah mengancam ulama yang demikian ini dengan laknat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati." (QS. Al-Baqarah: 159)
Berdasarkan ayat di atas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berfatwa tentang status ulama su' ini,
ومتى ترك العالم ما علمه من كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم واتبع حكم الحاكم المخالف لحكم الله ورسوله كان مرتدا كافرا يستحق العقوبة في الدنيا والآخرة
"Kapan saja seorang alim (ulama) meninggalkan apa yang telah diketahuinya dari kitabullah dan sunnah Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam; dan mengikuti keputusan hakim yang menyimpang dari hukum Allah dan Rasul-Nya, sungguh saat itu ia telah murtad lagi kafir, wajib disiksa di dunia dan akhirat." Majmu' Fatawa: 35/372-373)
Peringatan Nabi dari Ulama Penyesat
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah meperingatkan umatnya akan bahaya mereka. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda -setelah menyebutkan jangkauan kekuasaan umatnya-,
إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّيْنَ
"Sesungguhnya yang aku khawatirkan terhadap umatku tiada lain adalah para pemimpin yang menyesatkan." (HR. al-Darimi dalam Shahihnya dari haidts Tsauban, Imam Abu Dawud al-Thayalisi dari hadits Abu Darda')
Hadits di atas diungkap dengan huruf Innama, sebagai penjelasan kekhawatiran yang amat sangat dari beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam terhadap umatnya dari perilaku para pemimpin yang menyesatkan itu. Dan apa yang terjadi pada diri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tersebut tiada lain karena berita ghaib dari Allah Ta'ala kepadanya bahwa akan terjadi, seperti apa yang disebutkan dalam hadits sebelumnya, yaitu sabda beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Sungguh, kamu akan mengikuti tradisi-tradisi orang sebelum kamu, . ."
Al-Aimmah al-Mudhillin (pemimpin penyesat) mencakup penguasa perusak yang tidak menerapkan syariat Allah, ulama penyimpang dari kebenaran, dan ahli ibadah yang sesat (ngawur). Keberadaan mereka menggiring umat kepada kesesatan, menghancurkan agama mereka, dan menimbulkan kerusakan dalam kehidupan mereka. Karena umat (masyarakat) menjadi pengikut mereka. Karena itu jika ulama dan umara itu baik, maka masyarakat juga akan mengikuti kebaikan mereka. Ini merupakan realitas di tengah-tengah kehidupan manusia. Sebaliknya, jika ulamanya sesat, maka karena sebab kesesatannya itu masyarakat juga akan tersesat.
. . . Al-Aimmah al-Mudhillin (pemimpin penyesat) mencakup penguasa perusak yang tidak menerapkan syariat Allah, ulama penyimpang dari kebenaran, dan ahli ibadah yang sesat (ngawur). . .
Baru-baru ini para ulama dan habaib memberikan teguran keras kepada Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 karena menilainya telah meresahkan umat Islam lewat berbagai statement yang dilontarkannya.
Dalam surat teguran dan peninjauan kembali yang ditandatangani 8 orang Ulama dan Habaib, - KH Maulana Kamal Yusuf, KH Abdur Rosyid Abdullah Syafi’i, Habib Abdurrohman Al-Habsyi, Habib Idrus Hasyim Alatas, KH Saifuddin Amsir, KH Fachrurrozy Ishaq, KH. M. Rusydi Ali dan KH Manarul Hidayat- disebutkan bahwa pernyataan-pernyataan Said Aqil Siradj kerap menyudutkan umat Islam bahkan merusak aqidah Islam.
Tak main-main, seiring diselenggarakannya MUNAS dan KONBES Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, 15–17 September 2012 besok, para ulama tersebut mengirimkan surat teguran dan peninjauan kembali jabatan Said Aqil Siradj sebagai Ketua PBNU.
Surat yang ditujukan kepada Rois Aam NU, KH. Sahal Mahfudz tersebut memuat beberapa statement Said Aqil yang provokatif dan kontroversial, diantaranya:
Pertama, pasca kejadian bom Solo Aqil Siradj membandingkan situs yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang dinilai radikal dengan situs porno. Dalam penilaiannya situs porno yang menampilkan gambar dan video porno atau cerita porno itu tidak berdosa untuk ditonton dan dilihat dan halal. Sedangkan situs Islam radikal lebih merusak iman ketimbang situs porno. (dalam siaran persnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 27 September 2011)
Kedua, ketika seluruh ulama dan Habaib menolak kehadiran dan konser Lady Gaga justru Aqil Siradj merestuinya dengan mengatakan seribu Lady Gaga pun tidak akan merusak aqidah warga NU, padahal penolakan konser Lady Gaga itu dalam rangka menegakkan amar ma'ruf nahi munkar
Ketiga, Aqil Siradj pernah mengatakan di media televisi yang sama bahwa Rasulullah SAW sangat berambisi untuk menyebarkan Islam sehingga beliau ditegur oleh Allah SWT. Dan Aqil Siradj juga mengatakan tidak ada perang suci semua perang kotor, dengan pernyataan ini jelas dia telah menghina Rasulullah SAW bahkan menghina Allah SWT, karena banyak peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat seperti perang Badar, Uhud, Khandaq dan sebagainya itu atas dasar perintah Allah SWT dan dia juga telah mengina para pahlawan nasional yang gugur di dalam peperangan mengusir penjajahan seakan-akan mereka adala orang yang kotor, sementara Allah SWT sangat mencintai dan memuji para syuhada.
. . . Aqil Siradj juga mengatakan tidak ada perang suci semua perang kotor, dengan pernyataan ini jelas dia telah menghina Rasulullah SAW bahkan menghina Allah SWT, . .
Keempat, kali ini ketika para Ulama dan Habaib melarang keras umat Islam untuk memilih pemimpin orang kafir sesuai dengan Surat An Nisa ayat 144, Al-Maidah ayat 51 dan Ali-Imran ayat 28 jutru Aqil Siradj membolehkannya. Bahkan memerintahkan kepada para Nahdliyin untuk memilih gubernur yang berbuat baik kepada NU seperti gubernur Kalbar Cornelis yang beragama Katholik dan wakilnya keturunan Cina yang beragama Kristen. Demikian pernyataan di Kompas.com, Senin 13 Agustus 2012, Pukul 21.02 WIB.
. . . surat teguran itu dilayangkan semata-mata untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin. Mereka khawatir jika sepak terjang dan pemikiran liberal Said Aqil Siradj dibiarkan, akan merusak citra NU dan kemurnian ajaran Islam. . .
Para ulama tersebut menegaskan, surat teguran itu dilayangkan semata-mata untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin. Mereka khawatir jika sepak terjang dan pemikiran liberal Said Aqil Siradj dibiarkan, akan merusak citra NU dan kemurnian ajaran Islam.
Umar bin Khathab Radhiyallahu 'Anhu pernah menjelaskan, ada tiga yang akan merobohkan Islam; yaitu penyimpangan ulama, debatnya munafik dengan Al-Qur'an, dan hukum para pemimpin penyesat." (Atsar Shahihi riwayat Ibnul Mubarak dalam al-Zuhud wa al-Raqaiq, al-Faryabi dalam Sifah al-Nifaq wa Dzam al-Munafikin, Ibnu Abdil Barr dalam Jami' Bayan al-'Ilmi wa Fadhlih, Al-Darimi dan selainnya. Dishahihkan al-Albani dalam al-Misyhkah)
Semoga Allah menyelamatkan umat Islam Indonesia, khsusnya, dari keberadaan para pemimpin penyesat yang merusak dunia dan agama umat. Baik mereka yang dari kalangan pemimpin kekuasaan, ulama penyimpang, dan ahli ibadah yang ngawur. Wallahu Ta'ala a'lam.(vi)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati." (QS. Al-Baqarah: 159)
Berdasarkan ayat di atas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berfatwa tentang status ulama su' ini,
ومتى ترك العالم ما علمه من كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم واتبع حكم الحاكم المخالف لحكم الله ورسوله كان مرتدا كافرا يستحق العقوبة في الدنيا والآخرة
"Kapan saja seorang alim (ulama) meninggalkan apa yang telah diketahuinya dari kitabullah dan sunnah Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam; dan mengikuti keputusan hakim yang menyimpang dari hukum Allah dan Rasul-Nya, sungguh saat itu ia telah murtad lagi kafir, wajib disiksa di dunia dan akhirat." Majmu' Fatawa: 35/372-373)
Peringatan Nabi dari Ulama Penyesat
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah meperingatkan umatnya akan bahaya mereka. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda -setelah menyebutkan jangkauan kekuasaan umatnya-,
إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّيْنَ
"Sesungguhnya yang aku khawatirkan terhadap umatku tiada lain adalah para pemimpin yang menyesatkan." (HR. al-Darimi dalam Shahihnya dari haidts Tsauban, Imam Abu Dawud al-Thayalisi dari hadits Abu Darda')
Hadits di atas diungkap dengan huruf Innama, sebagai penjelasan kekhawatiran yang amat sangat dari beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam terhadap umatnya dari perilaku para pemimpin yang menyesatkan itu. Dan apa yang terjadi pada diri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tersebut tiada lain karena berita ghaib dari Allah Ta'ala kepadanya bahwa akan terjadi, seperti apa yang disebutkan dalam hadits sebelumnya, yaitu sabda beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Sungguh, kamu akan mengikuti tradisi-tradisi orang sebelum kamu, . ."
Al-Aimmah al-Mudhillin (pemimpin penyesat) mencakup penguasa perusak yang tidak menerapkan syariat Allah, ulama penyimpang dari kebenaran, dan ahli ibadah yang sesat (ngawur). Keberadaan mereka menggiring umat kepada kesesatan, menghancurkan agama mereka, dan menimbulkan kerusakan dalam kehidupan mereka. Karena umat (masyarakat) menjadi pengikut mereka. Karena itu jika ulama dan umara itu baik, maka masyarakat juga akan mengikuti kebaikan mereka. Ini merupakan realitas di tengah-tengah kehidupan manusia. Sebaliknya, jika ulamanya sesat, maka karena sebab kesesatannya itu masyarakat juga akan tersesat.
. . . Al-Aimmah al-Mudhillin (pemimpin penyesat) mencakup penguasa perusak yang tidak menerapkan syariat Allah, ulama penyimpang dari kebenaran, dan ahli ibadah yang sesat (ngawur). . .
Baru-baru ini para ulama dan habaib memberikan teguran keras kepada Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 karena menilainya telah meresahkan umat Islam lewat berbagai statement yang dilontarkannya.
Dalam surat teguran dan peninjauan kembali yang ditandatangani 8 orang Ulama dan Habaib, - KH Maulana Kamal Yusuf, KH Abdur Rosyid Abdullah Syafi’i, Habib Abdurrohman Al-Habsyi, Habib Idrus Hasyim Alatas, KH Saifuddin Amsir, KH Fachrurrozy Ishaq, KH. M. Rusydi Ali dan KH Manarul Hidayat- disebutkan bahwa pernyataan-pernyataan Said Aqil Siradj kerap menyudutkan umat Islam bahkan merusak aqidah Islam.
Tak main-main, seiring diselenggarakannya MUNAS dan KONBES Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, 15–17 September 2012 besok, para ulama tersebut mengirimkan surat teguran dan peninjauan kembali jabatan Said Aqil Siradj sebagai Ketua PBNU.
Surat yang ditujukan kepada Rois Aam NU, KH. Sahal Mahfudz tersebut memuat beberapa statement Said Aqil yang provokatif dan kontroversial, diantaranya:
Pertama, pasca kejadian bom Solo Aqil Siradj membandingkan situs yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang dinilai radikal dengan situs porno. Dalam penilaiannya situs porno yang menampilkan gambar dan video porno atau cerita porno itu tidak berdosa untuk ditonton dan dilihat dan halal. Sedangkan situs Islam radikal lebih merusak iman ketimbang situs porno. (dalam siaran persnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 27 September 2011)
Kedua, ketika seluruh ulama dan Habaib menolak kehadiran dan konser Lady Gaga justru Aqil Siradj merestuinya dengan mengatakan seribu Lady Gaga pun tidak akan merusak aqidah warga NU, padahal penolakan konser Lady Gaga itu dalam rangka menegakkan amar ma'ruf nahi munkar
Ketiga, Aqil Siradj pernah mengatakan di media televisi yang sama bahwa Rasulullah SAW sangat berambisi untuk menyebarkan Islam sehingga beliau ditegur oleh Allah SWT. Dan Aqil Siradj juga mengatakan tidak ada perang suci semua perang kotor, dengan pernyataan ini jelas dia telah menghina Rasulullah SAW bahkan menghina Allah SWT, karena banyak peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat seperti perang Badar, Uhud, Khandaq dan sebagainya itu atas dasar perintah Allah SWT dan dia juga telah mengina para pahlawan nasional yang gugur di dalam peperangan mengusir penjajahan seakan-akan mereka adala orang yang kotor, sementara Allah SWT sangat mencintai dan memuji para syuhada.
. . . Aqil Siradj juga mengatakan tidak ada perang suci semua perang kotor, dengan pernyataan ini jelas dia telah menghina Rasulullah SAW bahkan menghina Allah SWT, . .
Keempat, kali ini ketika para Ulama dan Habaib melarang keras umat Islam untuk memilih pemimpin orang kafir sesuai dengan Surat An Nisa ayat 144, Al-Maidah ayat 51 dan Ali-Imran ayat 28 jutru Aqil Siradj membolehkannya. Bahkan memerintahkan kepada para Nahdliyin untuk memilih gubernur yang berbuat baik kepada NU seperti gubernur Kalbar Cornelis yang beragama Katholik dan wakilnya keturunan Cina yang beragama Kristen. Demikian pernyataan di Kompas.com, Senin 13 Agustus 2012, Pukul 21.02 WIB.
. . . surat teguran itu dilayangkan semata-mata untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin. Mereka khawatir jika sepak terjang dan pemikiran liberal Said Aqil Siradj dibiarkan, akan merusak citra NU dan kemurnian ajaran Islam. . .
Para ulama tersebut menegaskan, surat teguran itu dilayangkan semata-mata untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin. Mereka khawatir jika sepak terjang dan pemikiran liberal Said Aqil Siradj dibiarkan, akan merusak citra NU dan kemurnian ajaran Islam.
Umar bin Khathab Radhiyallahu 'Anhu pernah menjelaskan, ada tiga yang akan merobohkan Islam; yaitu penyimpangan ulama, debatnya munafik dengan Al-Qur'an, dan hukum para pemimpin penyesat." (Atsar Shahihi riwayat Ibnul Mubarak dalam al-Zuhud wa al-Raqaiq, al-Faryabi dalam Sifah al-Nifaq wa Dzam al-Munafikin, Ibnu Abdil Barr dalam Jami' Bayan al-'Ilmi wa Fadhlih, Al-Darimi dan selainnya. Dishahihkan al-Albani dalam al-Misyhkah)
Semoga Allah menyelamatkan umat Islam Indonesia, khsusnya, dari keberadaan para pemimpin penyesat yang merusak dunia dan agama umat. Baik mereka yang dari kalangan pemimpin kekuasaan, ulama penyimpang, dan ahli ibadah yang ngawur. Wallahu Ta'ala a'lam.(vi)