LOS ANGELES - Seorang pendeta gereja baptis di California memicu kehebohan karena memuji aksi pembantaian di klub malam khusus gay di Orlando, Florida yang telah menewaskan 50 orang dan puluhan lainnya luka-luka, dengan menyebut pelaku serangan itu sebagai sesuatu yang luar biasa.
"Hari ini, orang-orang berkata seperti, apakah Anda tidak sedih dengan kematian 50 pelaku sodomi ini?" ujar pastor Roger Jimenez dari Verity Baptist Church di Sacramento kepada jemaat selama khotbahnya pada Minggu, beberapa jam setelah terjadinya aksi pembantaian di klub malam Pulse di Florida.
"Ini seolah-olah bertanya kepada saya… 'Hei, apakah Anda sedih 50 pelaku paedofil tewas hari ini?"
"Em, tidak, saya pikir itu luar biasa. Saya pikir hal itu dapat membantu masyarakat. Anda tahu, saya pikir Orlando, Florida, sedikit lebih aman malam ini."
Komentarnya, yang diunggah di saluran YouTube gereja sebelum dihapus, dikecam oleh anggota komunitas (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) LGBT serta pejabat lokal.
"Komentar kebencian yang disampaikan oleh seorang pendeta di Sacramento tidak mencerminkan nilai-nilai agama Kristen," ungkap Wali Kota Sacramento Kevin Johsnon dalam sebuah tweet.
Dave Garcia, Direktur Kebijakan di pusat LGBT Los Angeles mengatakan kepada AFP dirinya tidak terkejut dengan komentar tersebut, yang menurutnya disayangkan dan masih sering dirasakan oleh komunitas LGBT di sana.
Sumber: Atjeh ciber warior
"Hari ini, orang-orang berkata seperti, apakah Anda tidak sedih dengan kematian 50 pelaku sodomi ini?" ujar pastor Roger Jimenez dari Verity Baptist Church di Sacramento kepada jemaat selama khotbahnya pada Minggu, beberapa jam setelah terjadinya aksi pembantaian di klub malam Pulse di Florida.
"Ini seolah-olah bertanya kepada saya… 'Hei, apakah Anda sedih 50 pelaku paedofil tewas hari ini?"
"Em, tidak, saya pikir itu luar biasa. Saya pikir hal itu dapat membantu masyarakat. Anda tahu, saya pikir Orlando, Florida, sedikit lebih aman malam ini."
Komentarnya, yang diunggah di saluran YouTube gereja sebelum dihapus, dikecam oleh anggota komunitas (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) LGBT serta pejabat lokal.
"Komentar kebencian yang disampaikan oleh seorang pendeta di Sacramento tidak mencerminkan nilai-nilai agama Kristen," ungkap Wali Kota Sacramento Kevin Johsnon dalam sebuah tweet.
Dave Garcia, Direktur Kebijakan di pusat LGBT Los Angeles mengatakan kepada AFP dirinya tidak terkejut dengan komentar tersebut, yang menurutnya disayangkan dan masih sering dirasakan oleh komunitas LGBT di sana.
Sumber: Atjeh ciber warior