"JOKOWI DALAM LINGKARAN KOMUNIS INDONESIA"




Komunisme sempat "mati suri" pasca runtuhnya uni sovyet dan komunisme eropa timur. Tapi komunisme china makin kuat & bermetamorfosis. Komunisme Indonesia sama saja. Tidak pernah mati. Mereka kini bangkit kembali, menguat, menyusup kemana-mana, termasuk ke PDIP dan Pilpres
Kebangkitan kembali komunisme Indonesia sedang terjadi. Mereka siap-siap merebut kekuasaan tanpa disadari rakyat Indonesia. Apa buktinya? Bukti 1. kebangkitan komunisme Indonesia, dapat disaksikan dgn banyaknya acara-acara dan kegiatan-kegiatan yang secara terbuka mengusung isu komunisme.
Budiman Sujatmiko, Rieke "Oneng" Pitaloka, Ribka Tjiptaning, Adian Napitupulu dll, gencar bikin acara-acara usung dan sosialisasikan komunisme. Celakanya, banyak aktifis, tokoh-tokoh, politisi-politisi, akademisi, bahkan ulama, tanpa sadar ikut terlibat dan membantu gerakan komunis ini. Mereka sadar atau tanpa sadar mendukung bangkitnya komunis Indonesia yang membonceng isu HAM, demokrasi, hak-hak buruh, anti SARA dst.
Komunis Indonesia mendapat angin hidup kembali ketika Presiden Gus Dur intensif kampanyekan pencabutan TAP MPR Pelarangan Komunisme /PKI. Ditambah lagi sikap dan pandangan keliru banyak Tokoh Indonesia, yang menyamakan larangan terdhadap komunisme sebagai pelanggaran HAM & demokrasi.
Kini, komunisme Indonesia mendapat dukungan dari sejumlah jendral purnawirawan, eksis di politik, dan mulai meraih simpati rakyat. Sejumlah jendral purn binaan atau kader LB Moerdani memanfaatkan tokoh-tokoh komunis Indonesia untuk mewujudkan rencana mereka = hancurkan Islam
Upaya hancurkan Islam adalah bagian dari rencana menguasai Indonesia. Karena Islam adalah kekuatan riel di Indonesia, bersama TNI/Polri.
Anda dapat lihat bagaimana maraknya sentimen anti islam dilancarkan melalui konspirasi global, agen-agennya AWaS, kader-kader Moerdani & komunis. Lihat bagaimana oknum-oknum KPK ditunggangi mereka untuk menghancurkan simbol-simbol islam melalui kasus-kasus korupsi yang melibatkan tokoh partai islam.

Anda lihat bgmn media-media massa dimanfaatkan utk membonsai tokoh-tokoh islam dan mengorbitkan tokoh-tokoh sekuler sebagai IKON di tengah-tengah masyarakat. Anda lihat bagamana media massa sangat gencar mengeksploitasi aib para ulama, ustad dan tokoh islam, baik yg riel atau pun jadi-jadian. Karena Indonesia sekarang anut demokrasi liberal dimana kekuasaan harus diraih melalui partai politik, aktifis-aktifis komunis ramai-ramai masuk partai.

Partai yang paling mengakomodir para tokoh-tokoh komunis ini adalah PDIP. Karena romantisme sejarah atau pun karena pertimbangan praktis. Tokoh-tokoh eks PRD, FORKOT dan ormas-ormas lain berpaham kiri, sosialis utopis, komunis, ramai-ramai masuk PDIP. Sekarang mereka mau kuasai PDIP.

Faksi komunis di PDIP semakin menguat ketika PDIP bekerjasama dengan Partai Komunis China (PKC). PDIP mengirim kader-kadernya belajar ke PKC. Sedikitnya tiga kali atau 3 gelombang pengiriman kader-kader PDIP belajar PKC China. Disana mereka belajar & merevitalisasi ideologi komunis.

PERCAYA TAK PERCAYA FAKTA AKAN BICARA (Redaksi,bit)