JAGALAH ALLAH NISCAYA ALLAH AKAN MENJAGA MU........






|| Jagalah aturan Allah, Allah ‘kan menjagamu !

Ketika menerangkan kandungan hadits ‘ ihfazhillaha yahfazhka‘ (jagalah Allah niscaya Allah menjagamu), al-Hafizh lbnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menerangkan,

ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ ﻳﺤﻔﻆ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﻟﺤﺪﻭﺩ ﺩﻳﻨﻪ ﻭﻳﺤﻮﻝ ﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﻣﺎ ﻳﻔﺴﺪ ﻋﻠﻴﻪ ﺩﻳﻨﻪ ﺑﺄﻧﻮﺍﻉ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻔﻆ ﻭﻗﺪ ﻻ ﻳﺸﻌﺮ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺑﺒﻌﻀﻬﺎ ﻭﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺎﺭﻫﺎ ﻟﻪ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺣﻖ ﻳﻮﺳﻒ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻛﺬﻟﻚ ﻟﻨﺼﺮﻑ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﺴﻮﺀ ﻭﺍﻟﻔﺤﺸﺎﺀ ﺇﻧﻪ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻧﺎ ﺍﻟﻤﺨﻠﺼﻴﻦ ﻳﻮﺳﻒ ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺤﻮﻝ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻭﻗﻠﺒﻪ ﻗﺎﻝ ﻳﺤﻮﻝ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺠﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺎﺭ

“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla akan menjaga seorang mukmin yang berusaha untuk senantiasa menjaga batasan/aturan agama Allah dan Allah akan menghalangi dirinya dari perkara-perkara yang akan merusak agamanya dengan berbagai macam bentuk penjagaan, yang terkadang hamba tersebut tidak menyadari sebagiannya. Bahkan bisa jadi dia merasa tidak suka atas perkara itu (bentuk penjagaan Allah, pent). Hal ini sebagaimana yang Allah ceritakan mengenai keadaan  Yusuf ‘alaihis salam (dalam ayat yang artinya), ‘Demikianlah Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sesungguhnya dia termasuk kalangan hamba Kami yang ikhlas .’ (Qs. Yusuf). Ibnu Abbas –radhiyallahu’anhu ma- mengatakan ketika menafsirkan kandungan firman Allah ta’ala (yang artinya), ‘Sesungguhnya Allah akan menghalangi antara seseorang dengan hatinya’ maksudnya adalah: Allah akan menghalangi antara diri seorang mukmin dengan kemaksiatan yang akan menyeretnya ke dalam neraka…” (Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam , hal 243)

Ibnu Rajab juga menukilkan sebuah atsar dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu , beliau berkata :

ﺇﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻟﻴﻬﻢ ﺑﺎﻷﻣﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺠﺎﺭﺓ ﻭﺍﻹﻣﺎﺭﺓ ﺣﺘﻰ ﻳﻴﺴﺮ ﻟﻪ ﻓﻴﻨﻈﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﻴﻘﻮﻝ ﻟﻠﻤﻼﺋﻜﺔ ﺍﺻﺮﻓﻮﻩ ﻋﻨﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﺇﻥ ﻳﺴﺮﺗﻪ ﻟﻪ ﺃﺩﺧﻠﺘﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻓﻴﺼﺮﻓﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻓﻴﻈﻞ ﻳﺘﻄﻴﺮ ﺑﻘﻮﻟﻪ ﺳﺒﻨﻲ ﻓﻼﻥ ﻭﺃﻫﺎﻧﻨﻲ ﻓﻼﻥ ﻭﻣﺎ ﻫﻮ ﺇﻻ ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﺟﻞ

“Sesungguhnya ada seorang hamba yang bertekad untuk meraih ambisinya dalam hal perdagangan (baca: urusan bisnis) dan urusan kepemimpinan sehingga diapun dimudahkan ke arah itu. Kemudian Allah memperhatikan dirinya, lalu Allah katakan kepada para malaikat, ‘Palingkanlah hal itu darinya. Sebab jika hal itu Aku mudahkan untuknya niscaya hal itu justru akan menjerumuskan dirinya ke dalam neraka’. Maka Allah pun memalingkan urusan itu darinya sampai-sampai dia merasa dirinya selalu bernasib sial seraya mengatakan, ‘Si fulan mengolok-olokku’, ‘Si fulan menghinakanku’. Padahal sebenarnya apa yang dialaminya itu tidak lain adalah karunia yang diberikan Allah ‘azza wa jalla ‘Ulum wa al-Hikam , hal 243)

Wallahu a'alam bish-shawab.

#Neng Sarah