JAKARTA
-- Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla menyindir
tindak-tanduk aktivis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jonru Ginting. Jonru yang
dikenal kerap mengkritik para aktivis JIL dan pemerintah, dinilai Ulil sebagai
seorang fundamentalis.
Ulil pun membandingkannya dengan Islam Nusantara yang belakangan ini kerap disuarakan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Hanya saja, Ulil menyatakan, Islam Nusantara mirip dengan ajaran Katolik.
"Jadi perbandingannya: Islam Nusantara paralel dg Katolik. Islam liberal dg Protestan liberal. Islam "Jonru" dg Protestan fundamentalis," ujarnya melalui akun Twitter, @ulil. Dia pun melanjutkan, "Atau lebih tepatnya, Islam Jonru mirip Protestan fundamentalis."
Ulil pun membandingkannya dengan Islam Nusantara yang belakangan ini kerap disuarakan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Hanya saja, Ulil menyatakan, Islam Nusantara mirip dengan ajaran Katolik.
"Jadi perbandingannya: Islam Nusantara paralel dg Katolik. Islam liberal dg Protestan liberal. Islam "Jonru" dg Protestan fundamentalis," ujarnya melalui akun Twitter, @ulil. Dia pun melanjutkan, "Atau lebih tepatnya, Islam Jonru mirip Protestan fundamentalis."
Ketika salah satu pengikutnya bertanya lebih lanjut, Ulil memberikan
argumentasi mengapa membandingkan ajaran Islam Nusantara dengan Katolik.
"Kemiripan dg Katolik dari segi kuatnya aspek tradisi dan kultur
lokal."
Ulil yang kerap berdebat di lini masa mendapat serangan dari salah satu pengikutnya yang lain, yang menilai alumnus Universitas Harvard tersebut terkesan sesukanya menafsirkan ajaran Alquran. Dia dengan enteng menjawab bahwa Alquran itu isinya hasil pendapat para pengarang. "90% Quran yg ada dlm sejarah Islam memamakai pendapatnya pengarang. Kalau ngga pake pendapat, ya ndak bisa."
Ulil yang kerap berdebat di lini masa mendapat serangan dari salah satu pengikutnya yang lain, yang menilai alumnus Universitas Harvard tersebut terkesan sesukanya menafsirkan ajaran Alquran. Dia dengan enteng menjawab bahwa Alquran itu isinya hasil pendapat para pengarang. "90% Quran yg ada dlm sejarah Islam memamakai pendapatnya pengarang. Kalau ngga pake pendapat, ya ndak bisa."
#REPUBLIKA.CO.ID