POSO– Baku tembak antara tim gabungan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso atau Abu Wardah kembali pecah pada Minggu (23/8/2015).
Sehari setelah baku tembak di Poso tersebut kembali pecah, beredar kabar di sosial media (sosmed) pada Senin (24/8/2015) pagi jika 27 personil gabungan dari Brimob dan Densus 88 tewas dalam kontak senjata tersebut.
“Sekilas info, menurut saksi mata dari warga tempat kejadian, baku tembak kembali terjadi antara junud MIT dan junud Syaithon. Saksi dari warga yang disuruh turun dari kampung, mereka melihat ada sekitar 27 tentara yang mati insha Allah berita ini shohih,” demikian isi kabar tersebut.
Namun hingga kini, kebenaran berita tersebut masih diperbincangkan di dunia maya atau sosmed. Sementara itu, pihak kepolisian sendiri juga tidak terbuka terkait peristiwa konflik dan baku tembak yang sesungguhnya sedang terjadi di wilayah Poso sejak tanggal 17 Agustus 2015 lalu, baik korban dari pihak polisi dan lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 2 orang polisi dari tim gabungan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) dikabarkan kembali tewas dalam baku tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso pada Rabu (19/8/2015).
Karena kesulitan menghadapi dan menangkap anggota MIT, Mabes Polri pun akhirnya mengirim pasukan tambahan untuk terus memburu kelompok MIT yang dipimpin oleh Santoso alias Abu Wardah tersebut.
“Tadi malam kita tambah pasukan,” kata Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (20/8/2015) seperti dilansir (detikcom.Manjanik.com)