3
hal yang bila kita tinggalkan
akan menyebabkan matinya hati
Pertama,
MENINGGALKAN SHALAT, itu akan
membuat jiwa kalut. Kita akan terjerumus ke dalam perbuatan keji, terseret ke
lembah kemungkaran dan kesesatan (QS.29
Al-Ankabut :45) dan (QS.19 Maryam :59),
dan bisa menyusahkan serta merugikan orang lain.
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab [Al Qur’an]
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
[perbuatan-perbuatan] keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah [shalat] adalah lebih besar
[keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain]. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS.29 Al-Ankabut :45)
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti [yang jelek] yang
menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan
menemui kesesatan. (QS.19
Maryam :59)
Kedua,
MENINGGALKAN SEDEKAH, Itu
berarti kita egois, individualis, dan enggan berbuat baik. Kepedulian sosial
seperti sedekah adalah bukti keimanan.
Orang yang suka bersedekah hatinya lapang dan
dijauhkan dari penyakit, khususnya kekikiran, sedangkan para dermawan selalu
menebar kebajikan sehingga dekat dengan manusia, Allah, dan surga.
Ketiga,
MENINGGALKAN ZIKRULLAH, adalah
awal kematian hati. Hatinya akan membatu sehingga tak bisa menerima nasihat dan
ajaran agama. Zikir akan menimbulkan ketenangan hati (QS.13 Ar-Ra’d :28). Orang yang tenang hatinya
akan berperilaku positif dan tak mau berbuat jahat.
Mukmin yang selalu shalat, senang bersedekah, dan
memperbanyak zikrullah akan menjadi orang yang paling baik, memiliki hati yang
hidup, dan menebar kebaikan kepada sesama. Bila kita merasa rajin shalat,
sedekah, dan zikir, tetapi hatinya mati, kemungkinan besar shalat, sedekah, dan
zikirnya cenderung formalitas tanpa jiwa.
[yaitu] orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati
menjadi tenteram. (QS.13 Ar-Ra’d :28) (bit)