KANADA MUNDUR DARI KUALISI PIMPINAN AS UNTUK GEMPUR SURIA.?



Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan bahwa Kanada akan menarik semua jet temput yang melancarkan serangan udara di Suriah dan Irak. Ini berarti akhir dari keterlibatan Kanada dalam koalisi melawan Isamic State IS pimpinan Amerika Serikat (AS).

Trudeau yang liberal memenangkan pemilu Kanada Oktober lalu, dan memang telah berjanji akan menghentikan keikutsertaan Kanada. Serangan udara melawan ISIS sendiri dimulai pada November 2014 di bawah pemerintahan konservatif Kanada terdahulu.

“Kita tak bisa melakukan semuanya…kita diarahkan oleh keinginan kita untuk melakukan yang terbaik untuk menolong di kawasan dan untuk melakukannya dengan cara yang benar,” ujar Trudeau dalam konferensi pers, Senin (8/2).

“Orang-orang yang diteror oleh (ISIS) setiap hari tidak membutuhkan balas dendam kita, mereka butuh pertolongan kita,” tambah Trudeau.

Kanada akan mengakhiri misi mereka pada 22 Februari, namun akan tetap menempatkan dua pesawat mata-mata di kawasan itu, juga pesawat pengisian bahan bakar. Kanada juga akan meningkatkan jumlah tentara yang melatih pasukan Kurdi di utara Irak sebanyak tiga kali lipat, sekitar 200 orang.

“Saya percaya kita akan meneruskan diskusi dengan warga Kanada soal langkah tambahan yang bisa mereka ambil untuk menambah upaya kita menangkal ISIS,” ujar juru bicara Gedung Putih di Washington, John Earnest.

Ia mengatakan Trudeau telah berbicara dengan Presiden AS Barack Obama pada Senin. Keduanya akan bertemu di Washington bulan depan.

Keputusan Kanada diambil ketika tentara Suriah membuat kemajuan ke wilayah dekat perbatasan Turki dengan dukungan dari serangan udara Rusia dan Iran.

Trudeau mengatakan misi barunya akan dilaksanakan setidaknya selama dua tahun, kemudian akan dievaluasi kembali. Ia menambahkan, cara terbaik untuk meningkatkan stabilitas dalam jangka panjang adalah dengan menolong warga lokal mendapatkan teritori mereka kembali.

Misi militer Kanada di luar negeri terus menurun sejak berakhirnya keterlibatan di Afghanistan pada 2011 setelah 10 tahun, ketika 158 tentaranya tewas.

Maret lalu, seorang tentara Kanada tewas dan tiga lainnya terluka dalam insiden kebakaran di Irak.

Menteri Pertahanan Kanada, Hajrit Sajjan, membenarkan tetap ada risiko bagi pelatih.

“Ini adalah zona konflik fan lingkungan dengan ancaman tinggi,” ujarnya lewat telepon, seperti dikutip Reuters.

Jajak pendapat di Kanada sendiri terpecah soal peran Kanada dalam memerangi ISIS.

Kelompok konservatif yang kini oposisi mengatakan bahwa langkah Trudeau ini merupakan “kemunduran memalukan” bagi tradisi militer Kanada. 

#acw