Rusia menyinggung soal Perang Dunia (III) jika
perundingan damai Suriah gagal dihasilkan. Wacana Perang Dunia ini memang telah
menjadi momok dari konflik Suriah yang kini melibatkan banyak negara.
Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Rusia Dmmitry Medvedev dalam wawancara dengan koran Jerman Handelsblatt, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/2), di malam perundingan Suriah di Munich.
Medvedev mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Rusia harus menekan semua kubu yang bertikai di Suriah untuk gencatan senjata.
Ditanya soal rencana Arab Saudi menurunkan pasukan darat pekan lalu untuk melawan Islamic State (IS), Medvedev mengatakan bahwa tindakan itu hanya akan menyebabkan perang yang berkepanjangan dan permanen.
"Lihat apa yang terjadi di Afghanistan dan banyak negara lainnya. Amerika dan mitra Arab kami harus berpikir: Apakah mereka ingin perang permanen?" kata Medvedev.
Rusia sejak akhir tahun lalu telah terlibat dalam perang Suriah dengan menurunkan pasukan udara menggempur wilayah kekuasaan oposisi, termasuk yang didukung oleh AS. Pemerintah Barack Obama mengecam tindakan Rusia yang membantu rezim Bashar al-Assad memusnahkan para penentangnya.
Negara-negara Barat yang membantu kelompok oposisi moderat beranggapan, awal untuk menyelesaikan konflik Suriah adalah dengan lengsernya Assad.
Konflik ini sekarang juga telah menyeret banyak negara seiring munculnya IS yang menguasai sebagian Suriah dan Irak.
Keterlibatan banyak negara ini memicu munculnya kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia Ke-III. Medvedev menyinggung hal ini yang menurutnya akan terjadi jika perundingan tidak menghasilikan solusi.
"Semua pihak harus duduk di meja perundingan, bukannya melancarkan perang dunia yang baru," kata dia.
Lembaga Syrian Centre for Policy Research, SCPR, dalam laporannya mengatakan jumlah korban tewas pada konflik yang telah terjadi sejak 2011 di Suriah mencapai 470 ribu orang. Jutaan lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga, termasuk Eropa.
Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Rusia Dmmitry Medvedev dalam wawancara dengan koran Jerman Handelsblatt, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/2), di malam perundingan Suriah di Munich.
Medvedev mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Rusia harus menekan semua kubu yang bertikai di Suriah untuk gencatan senjata.
Ditanya soal rencana Arab Saudi menurunkan pasukan darat pekan lalu untuk melawan Islamic State (IS), Medvedev mengatakan bahwa tindakan itu hanya akan menyebabkan perang yang berkepanjangan dan permanen.
"Lihat apa yang terjadi di Afghanistan dan banyak negara lainnya. Amerika dan mitra Arab kami harus berpikir: Apakah mereka ingin perang permanen?" kata Medvedev.
Rusia sejak akhir tahun lalu telah terlibat dalam perang Suriah dengan menurunkan pasukan udara menggempur wilayah kekuasaan oposisi, termasuk yang didukung oleh AS. Pemerintah Barack Obama mengecam tindakan Rusia yang membantu rezim Bashar al-Assad memusnahkan para penentangnya.
Negara-negara Barat yang membantu kelompok oposisi moderat beranggapan, awal untuk menyelesaikan konflik Suriah adalah dengan lengsernya Assad.
Konflik ini sekarang juga telah menyeret banyak negara seiring munculnya IS yang menguasai sebagian Suriah dan Irak.
Keterlibatan banyak negara ini memicu munculnya kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia Ke-III. Medvedev menyinggung hal ini yang menurutnya akan terjadi jika perundingan tidak menghasilikan solusi.
"Semua pihak harus duduk di meja perundingan, bukannya melancarkan perang dunia yang baru," kata dia.
Lembaga Syrian Centre for Policy Research, SCPR, dalam laporannya mengatakan jumlah korban tewas pada konflik yang telah terjadi sejak 2011 di Suriah mencapai 470 ribu orang. Jutaan lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga, termasuk Eropa.
@atjehcyber