Washington - Militer Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan sanksi disiplin terhadap 16 personelnya terkait pengeboman rumah sakit di Afghanistan. Rumah sakit yang dikelola Medecins Sans Frontieres (MSF) itu hancur akibat serangan udara pada 3 Oktober 2015 lalu.
Kejelasan soal hukuman disiplin akan disampaikan saat pengumuman hasil penyelidikan militer soal insiden yang memicu kecaman tersebut. Disampaikan seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya kepada Reuters, Jumat (29/4/2016), secara garis besar disimpulkan bahwa serangan udara yang mengenai rumah sakit MSF itu merupakan kesalahan tragis.
Hasil penyelidikan itu konsisten dengan hasil penyelidikan awal yang dirilis militer AS pada November tahun lalu. Saat itu, komandan AS menekankan bahwa pasukan AS tidak sengaja membombardir rumah sakit tersebut.
Jenderal John Campbell yang saat itu menjabat Kepala Pasukan AS dan NATO di Afghanistan, menyebut adanya serangkaian blunder atau kesalahan yang membuat pasukan AS menargetkan rumah sakit, meskipun jelas-jelas rumah sakit masuk dalam daftar tak boleh diserang.
MSF yang juga dikenal sebagai Doctors Without Borders, saat itu meragukan serangan udara tersebut murni sebagai kesalahan. Sedikitnya 42 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka dalam serangan udara ke rumah sakit MSF tersebut. Serangan udara militer AS tahun lalu itu, dimaksudkan untuk membantu pasukan Afghanistan mengusir Taliban dari kota Kunduz.
Disebutkan pejabat AS yang enggan disebut namanya ini, satu jenderal militer AS termasuk dalam personel militer yang terkena sanksi disiplin. Bentuk hukuman bersifat nonyudisial seperti surat teguran, yang bisa berdampak buruk pada karier setiap personel militer yang terkena sanksi.
"Orang-orang ini tidak akan dipromosikan," sebut pejabat AS itu merujuk pada personel yang dikenai sanksi disiplin.
Penyelidikan awal menyebutkan, pasukan militer AS bermaksud menargetkan sebuah gedung lain yang ada di kota Kunduz dan sempat kehilangan jejak karena adanya kesalahan teknis dalam sistem pemetaan pesawat, yang awalnya membawa mereka ke sebuah lahan kosong.(acw)
Kejelasan soal hukuman disiplin akan disampaikan saat pengumuman hasil penyelidikan militer soal insiden yang memicu kecaman tersebut. Disampaikan seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya kepada Reuters, Jumat (29/4/2016), secara garis besar disimpulkan bahwa serangan udara yang mengenai rumah sakit MSF itu merupakan kesalahan tragis.
Hasil penyelidikan itu konsisten dengan hasil penyelidikan awal yang dirilis militer AS pada November tahun lalu. Saat itu, komandan AS menekankan bahwa pasukan AS tidak sengaja membombardir rumah sakit tersebut.
Jenderal John Campbell yang saat itu menjabat Kepala Pasukan AS dan NATO di Afghanistan, menyebut adanya serangkaian blunder atau kesalahan yang membuat pasukan AS menargetkan rumah sakit, meskipun jelas-jelas rumah sakit masuk dalam daftar tak boleh diserang.
MSF yang juga dikenal sebagai Doctors Without Borders, saat itu meragukan serangan udara tersebut murni sebagai kesalahan. Sedikitnya 42 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka dalam serangan udara ke rumah sakit MSF tersebut. Serangan udara militer AS tahun lalu itu, dimaksudkan untuk membantu pasukan Afghanistan mengusir Taliban dari kota Kunduz.
Disebutkan pejabat AS yang enggan disebut namanya ini, satu jenderal militer AS termasuk dalam personel militer yang terkena sanksi disiplin. Bentuk hukuman bersifat nonyudisial seperti surat teguran, yang bisa berdampak buruk pada karier setiap personel militer yang terkena sanksi.
"Orang-orang ini tidak akan dipromosikan," sebut pejabat AS itu merujuk pada personel yang dikenai sanksi disiplin.
Penyelidikan awal menyebutkan, pasukan militer AS bermaksud menargetkan sebuah gedung lain yang ada di kota Kunduz dan sempat kehilangan jejak karena adanya kesalahan teknis dalam sistem pemetaan pesawat, yang awalnya membawa mereka ke sebuah lahan kosong.(acw)