TEHERAN _ Setelah gagal “membuka” kemenangan perang Iran-Iraq dengan “kunci surga”, yang dahulu diserahkan Rabbi Khomaeni, kini kaum Syiah mengganti strategi. Para Rabbi di Kota Qum Iran memutuskan untuk menerbitkan “paspor surga”, sebagai alternatif pendongkrak semangat tentaranya.
Namun, sebelum paspor itu dikeluarkan, para ahli hadits palsu Syiah diperintahkan untuk membuat sebuah hadits guna mendukung kebijakan tersebut. “Seseorang harus memiliki sebuah paspor bersamanya untuk memasuki surga,” begitu kurang lebih redaksi hadits pendukungnya. Demikian Anti Majos Production (AMP) melansir dalam sebuah video dokumenter berdurasi 3:37 menit pada Youtube,
Dalam video yang dirilis pada akhir 2014 itu, seorang Ulama Syiah Rafidhah, Muhammad Baqir Al-Fali mengatakan, “Ini (paspor) adalah hal yang sangat penting. Kalau Anda tidak mengenali siapa Imam di zamanmu, Anda akan tersesat.”
Dia juga mengutipkan sebuah hadits palsu bahwa, “Abu Bakar berkata, Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Kaki seseorang tidak akan dapat menyeberangi jembatan neraka, kecuali dia memiliki paspor Ali bin Abi Thalib ‘alaihi salam di tangannya.'”
“Jika Anda memiliki paspor itu maka Anda dapat menyeberanginya. Jika Anda tidak punya…apa Anda mau menyusup?” lanjut Ulama Syiah itu berkelakar.
“Tak ada penyusupan pada hari kiamat. Orang tak berpaspor itu akan tersesat, kehilangan jejak,” tegasnya.
Maka tak heran hasil dari ceramah itu, pada 17 Mei 2013, Al-Raqqah, sebuah media di Raqqah melaporkan, “Saat FSA (Free Syrian Army) divisi 17 melakukan penyerangan terhadap antek Assad, mereka menguasai sebuah lokasi (Syiah) yang sangat penting. Mereka menemukan sebuah paspor perjalanan menuju surga.”
“Paspor Surga” itu dilengkapi nomor unik dan identitas pemilik layaknya paspor biasa. Namun, uniknya, paspor itu memiliki kolom khusus nama-nama surga yang akan dituju pemilik paspor tersebut, seperti surga Firdaus, Na’im, dan lainnya.
Di bagian bawah kolom itu terdapat keterangan, “Ini adalah paspor untuk memasuki surga dan pemiliknya terbebas dari siksa api neraka.”
Lalu guna mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut, seorang pewarta AMP mewawancarai pihak selain FSA, yakni Komandan Mujahidin Ahrar Syam, Abu Yasin.
“Assalaamu’alikum,” sapa AMP.
“Wa’alaikumussalaam,” jawab Abu Yasin.
“Mohon jelaskan kepada kami tentang paspor ke surga yang ditemukan saat melakukan penyerangan bersama FSA Divisi 17.” kata AMP.
“Setelah kami menyerbu salah satu batalion (Syiah) bersama Divisi 17 dan menangkap beberapa sandera dan membunuh sebagian lainnya, kami mencari juga menemukan [tentara Assad] lainnya. Terutama kaum Alawit dan Syiah Iran yang membawa paspor Warga Negara Iran yang dikeluarkan pemerintah Iran, dan kami temukan di paspor itu ‘Paspor ke Surga’,” terang Abu Yasin sambil memperlihatkan ‘paspor surga’ itu.
Abu Yasin melanjutkan sambil membuka setiap helai halaman ‘papor surga’ itu, “Ini paspor berfungsi sama dengan yang dibagikan Khomaeni kepada para tentaranya saat memerangi Saddam Husein. Saat itu Khomeini membagikan ‘kunci surga’ kepada para tentara Iran. Sementara paspor surga ini dibagikan kepada para Alawit, Rafidhah, dan Syiah Iran agar mereka bersemangat untuk bertempur.”
“Baik. Jadi Anda menemukan paspor itu di tangan siapa?” tanya AMP.
“Itu ditemukan bersama tentara Iran,” pungkas Abu Yasin sambil menutup ‘paspor surga’ itu.
Demikian putus asa kah Syiah Iran, sampai harus membohongi tentaranya dengan hadits palsu ‘paspor surga’ demi meraih mimpi kembalinya Kejayaan Majusi? Wallahu a’lam bish shawwab.(bit)