Para aparat intel israel ikut melempar batu di kerumunan pemuda Palestina sebelum mengarahkan senjata kepada mereka.
Dua orang Palestina ditembak hari Selasa, setelah ada 8 agen israel yang menyamar, berpakaian seperti orang Palestina dan memakai syal untuk menutup wajah mereka, bergabung dengan kelompok perlawanan Palestina saat bentrokan terjadi. Satu di antara mereka dilaporkan sedang dalam keadaan kritis. Demikian dikutip Middle East Eye (MEE), baru-baru ini.
Dugaan adanya tim penyamar dari kepolisian israel karena mereka tertangkap kamera oleh sejumlah jurnalis saat mereka bergabung dengan rakyat Palestina melempar batu saat bentrokan dekat blok pemukiman ilegal Beit El di luar Ramallah.
Video kejadian tersebut, diambil oleh seorang cameramen AFP yang menunjukkan demonstran Palestina yang lari dari tempat kejadian, menjadi viral di internet. Rekaman itu menunjukkan adanya petugas yang menyamar karena ia mengeluarkan pistol untuk menahan para demonstran. Teriakan mustarabiin – yang berarti seorang Israel yang berpakaian Arab untuk melaksanakan misi militer – terdengar dalam kerumunan.
Pasukan penjajah israel lainnya dengan respon cepat mendatangi tim penyamar untuk membantu mereka.
Tiga orang Palestina ditangkap dan ditahan, dua di antara mereka ditembak dan dipukuli sebelum ditangkap.
Juru bicara tentara penjajah mengatakan kepada MEE lebih dari 350 demonstran melempari batu, bom Molotov, dan kembang api terhadap pasukan israel pada bentrokan di Beit El.
Namun, juru bicara tersebut tidak memberikan komentar adanya penggunaan agen yang menyamar pada insiden tersebut dan menolak untuk menjelaskan lebih lanjut apakah israel menggunakan metode ini di Tepi Barat dan juga dalam insiden-insiden lainnya seperti yang sudah lama dirumorkan sebelumnya.
Juru bicara tersebut juga mengkonfirmasi adanya dua warga Palestina yang ditembak di tempat kejadian dan mengatakan bahwa mereka sudah ditangani para medis di sana sebelum dibawa ke rumah sakit di Yerusalem.
Dalam sebuah postingan di Facebook, juru bicara tentara penjajah, Peter Lerner kemudian meng-upload video berdurasi 17 detik yang menunjukkan kejadian tesebut dari sudut yang berbeda. Times of Israel menjelaskan, penyamar adalah tentara elit Israel Duvdevan
Pejabat Palestina Red Crescent Society (PRCS) mengatakan kepada MEE anggota medis mereka tidak dapat merawat dua orang Palestina tersebut karena mereka masih ditahan Israel dan tidak dapat mengontak mereka mengikuti kejadian tersebut.
Seorang jurnalis AFP yang menangkap insiden tersebut dalam video, merilisnya dalam sebuah blog setelah kejadian pada hari Rabu (07/10/2015).
“Sudah sangat umum melihat agen-agen israel menyusup ke dalam kerumunan demonstran Palestina, tulisnya. Saya menyaksikan ini terjadi berkali-kali di Yerusalem.
Tapi hari ini, saya merekam agen-agen penyamar ini untuk pertama kalinya, menembakkan 5 peluru kepada kerumunan demonstran, tambahnya.
Seperti diketahui, penjajah israel menyiapkan agen dalam unit polisi penyamaran yang dikenal fasih berbahasa Arab, mengenal budaya lokal dan biasanya diambil dari orang Yahudi, Druze, dan warga Israel keturunan Palestina.
Rakyat Palestina bahkan memiliki istilah untuk mereka, “Mustarabiin”, yang berarti seseorang yang menyamar sebagai orang Arab.
Menurut catatan, ada sekitar 160 ribu orang warga Kristen Arab di israel, mereka adalah warga keturunan Palestina.
Mengenai para demonstran yang terdiri dari para pemuda yang asalnya berbeda-beda, sudah menjadi kebiasaan bagi demonstran untuk menyelipkan baju ke dalam celana mereka, dan menanyakan siapa saja yang tidak melakukannya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa seseorang tidak memiliki senjata di pinggang mereka.
Tahun lalu, al-Jazeera merilis film dokumenter berbahasa Arab yang berfokus kepada agen-agen penyamar israel yang menyusup ke dalam masyarakat Palestina, yang terkadang bahkan bertahun-tahun, yang kemudian mereka memberi sejumlah informasi kepada intelijen israel sebelum mereka akhirnya diaktifkan untuk misi tertentu.
Rekaman kejadian tersebut mendapat respon beragam di Twitter, ada yang menghujat penjajah israel karena telah menahan pelempar batu Palestina, dan yang lain mempertanyakan etika dibalik kejadian tersebut.
#Sumber: hidayatullah.com