4 HAL YANG PERLU DILAKUKAN DEMI KEMANDIRIAAN ANAK



Sahabat fillah, selain mengurus anak-anak dan suami, kelelahan seorang ibu juga bersumber dari pengurusan hal-hal domestik, seperti membersihkan rumah, menyapu, mengepel, mencuci baju, menyetrika atau memasak. Banyak para ibu yang akhirnya tidak fokus mengurus anak-anak dan suaminya hanya karena disibukkan oleh urusan domestik yang seolah tidak ada habis-habisnya.

Sebenarnya dibandingkan dengan mengurus anak dan suami, urusan domestik ini merupakan hal yang paling mungkin didelegasikan kepada orang lain, misalnya kepada asisten rumah tangga, karena mengurus benda hidup (anak-anak dan suami) tidak bisa digantikan dan lebih membutuhkan konsentrasi penuh dibanding dengan mengurus benda mati (urusan domestik).

Namun apabila memakai jasa asisten rumah tangga tidak memungkinkan, sebenarnya kita bisa loh meminta bantuan anak-anak untuk membantu kita, terutama jika kita memiliki anak yang usianya sudah di atas 7 tahun atau bahkan yang dibawah itu. Ini bukan saja membantu kita supaya tidak terlalu kelelahan, juga dapat membantu melatih kemandirian anak, dan bisa juga berfungsi sebagai sarana untuk membangun kedekatan kita dengan anak.

Tetapi kita juga harus paham, yang namanya anak-anak tentu sangat moody sekali untuk terus konsisten melakukan tugasnya. Ah… Jangankan anak-anak, bahkan kita para orang tua saja, terkadang kerap kali dihinggapi rasa malas melakukan pekerjaan domestik, maka perlu beberapa tips jitu nih, supaya anak mau bergerak membantu kita tanpa merasa terpaksa, simak uraiannya berikut ini:

1.Berikan tugas sesuai dengan usia anak

Perhatikan umur anak kita, Pastikan pemberian tugas disesuaikan dengan umur anak. Misalkan anak 5-6 tahun, mungkin hanya dibebankan pada kerapihan kondisi mainannya, sedang anak umur 12 tahun sudah bisa dibebankan tugas yang lebih berat, menyapu, menyetrika, atau bahkan memasak.

2.Berikan penjelasan mengapa kita harus melakukan aktivitas ini

Apa sih sebenernya fungsi dari masing-masing pekerjaan domestik tersebut. Misal : menyapu dan mengepel fungsinya supaya ruangan jadi bersih, menyetrika berfungsi agar baju jadi rapi dan tidak gatal karena bebas kuman, mencuci baju : untuk menghilangkan bau dan kuman, memasak : supaya kita bisa makan makanan favorit sendiri.

3.Sesekali biarkan semua serba kotor dan serba tidak teratur

Agar mereka lebih menghayati fungsi dari melakukan pekerjaan domestik adalah untuk kenyamanan mereka juga. Saat mereka mengeluh dengan keadaan yang ada. Nah… disitulah momen tepat kita memberi pemahaman.

Saya pernah punya pengalaman membiarkan bekas kue berserakan sehingga semut-semut datang dan ada yang menggigit badan anak saya, lalu dia pun ribut mengeluh gatal-gatal. Ketika dia mengeluh, saya terangkan kembali mengapa rumah harus disapu dan dipel, salah satunya supaya semut tidak datang dan menggigit badan kita. Akhirnya sekarang dia sendiri yang inisiatif membersihkan rumah saat kondisinya sudah kotor, karena dia kuatir badannya digigit semut lagi.

4.Berikan motivasi dan reward

Jika pada diri orang dewasa kekuatan niat itu mampu membuat kita bersemangat melakukan apapun, sesungguhnya hal yang sama berlaku juga untuk anak. Pemberian motivasi yang kuat, akan membuat anak-anak mau membantu tanpa kita harus "berteriak-teriak" meminta tolong.

Selain itu motivasi dan pemberian reward juga akan membuat anak semakin bersemangat melakukan tugasnya. Pemberian rewardnya seperti apakah? Apa berupa hadiah? Mungkin bisa saja begitu, namun reward dengan bentuk seperti itu seringnya tidak tahan lama dalam menjaga motivasi. Jadi motivasi dan reward apa sih yang bisa tahan lama? Berikan saja motivasi mencari pahala dengan reward surga.

Waah... Masa sih? Betul sekali… Sahabat, asal kita rajin memberi pengertian apa itu pahala dan bagaimana indahnya surga karena puncak seluruh kenikmatan dunia akan bisa dirasakan saat di surga nanti, maka percayalah dengan hanya iming-iming itu, semangat anak-anak dalam membantu kita jauh lebih stabil, dibandingkan dengan reward berupa materi.

Naah... Sahabat fillah, yuuk... ajak anak-anak kita terlibat dalam serunya mengerjakan pekerjaan domestik, jangan biarkan diri kita tenggelam dalam urusan domestik, sehingga badan kita menjadi lelah dan kehilangan fokus memaksimalkan diri sebagai istri dan ibu.

Melibatkan anak-anak dalam mengurus pekerjaan domestik juga akan membuat mereka memiliki life skill sederhana yang nantinya akan berguna saat mereka harus hidup mandiri.

Foto ilustrasi: google

Profil Penulis:

Rena Puspa bernama asli Irena Puspawardani, seorang ibu rumah tangga beranak 3 yang sekarang berdomisili di Malaysia. Buku solo perdananya berjudul “Bahagia Ketika Ikhlas”, terbitan Elex Media Komputindo.(Ummi)