Gelombang Intifada terus terjadi Israel, 3 serangan terjadi di tempat terpisah di Yerussalem yang mengakibatka 1 orang tewas belasan lainnya luka-luka. serangan ini membuat Israel terguncang.
The Jerusalem Post melaporkan, serangan pertama dilakukan warga Palestina yang melakukan penusukan membabi buta di Jaffa dan Tel Aviv. Sebelumnya, dua polisi perbatasan Israel terluka ditembak seorang warga Arab dekat Gerbang Damascus di Kota Tua Jerusalem.
Kemudian seorang warga Israel luka parah ditusuk seorang pria di Petah Tivka.
''Kita berada di tengah perang melawan teror ekstrimis muslim,'' kata Menteri Intelijen Israel Yisrael Katz, yang menyebut ketiga serangan itu merupakan gelombang perang.
Menurut Katz, pembunuh bermotif kebencian pada warga Yahudi kini berada di Israel.
''Ada yang menghasut untuk melakukan Intifada. Karena itu saya minta agar memahami kondisi ini,'' lanjut Katz. Rabu ini, Menteri Partai Likud akan mengusulkan RUU yang isinya mengusir keluarga yang ia sebut "para teroris".
Sementara itu saat mengunjungi para korban di Rabin Medical Center, Menteri Dalam Negeri Israel Arye Deri, meminta tetap mempercayai petugas keamanan Israel.
''Tidak ada keraguan sedikit pun, kita bakal mengatasi aksi teror ini,'' katanya. Ada yang berharap kunjungan Wakil Presiden AS ke Israel Selasa malam, mampu meredam ketegangan antara Palestina dan Israel.
Kelompok Hamas menyambut gembira serangan tersebut. Mereka menyebutkan serangan itu membuktikan bahwa gelombang kekerasan oleh Palestina tidak akan berhenti.
''Upaya menghentikan aksi ini tidak bakal berhasil,'' bunyi pernyataan mereka.
Poll pendapat yang digelar Stasiun televisi Channel 1 mengungkapkan 73% warga Yahudi tidak puas atas upaya keamanan yang dilakukan pemerintahan PM Benjamin Netanyahu.(acw)
The Jerusalem Post melaporkan, serangan pertama dilakukan warga Palestina yang melakukan penusukan membabi buta di Jaffa dan Tel Aviv. Sebelumnya, dua polisi perbatasan Israel terluka ditembak seorang warga Arab dekat Gerbang Damascus di Kota Tua Jerusalem.
Kemudian seorang warga Israel luka parah ditusuk seorang pria di Petah Tivka.
''Kita berada di tengah perang melawan teror ekstrimis muslim,'' kata Menteri Intelijen Israel Yisrael Katz, yang menyebut ketiga serangan itu merupakan gelombang perang.
Menurut Katz, pembunuh bermotif kebencian pada warga Yahudi kini berada di Israel.
''Ada yang menghasut untuk melakukan Intifada. Karena itu saya minta agar memahami kondisi ini,'' lanjut Katz. Rabu ini, Menteri Partai Likud akan mengusulkan RUU yang isinya mengusir keluarga yang ia sebut "para teroris".
Sementara itu saat mengunjungi para korban di Rabin Medical Center, Menteri Dalam Negeri Israel Arye Deri, meminta tetap mempercayai petugas keamanan Israel.
''Tidak ada keraguan sedikit pun, kita bakal mengatasi aksi teror ini,'' katanya. Ada yang berharap kunjungan Wakil Presiden AS ke Israel Selasa malam, mampu meredam ketegangan antara Palestina dan Israel.
Kelompok Hamas menyambut gembira serangan tersebut. Mereka menyebutkan serangan itu membuktikan bahwa gelombang kekerasan oleh Palestina tidak akan berhenti.
''Upaya menghentikan aksi ini tidak bakal berhasil,'' bunyi pernyataan mereka.
Poll pendapat yang digelar Stasiun televisi Channel 1 mengungkapkan 73% warga Yahudi tidak puas atas upaya keamanan yang dilakukan pemerintahan PM Benjamin Netanyahu.(acw)