(Berita Islam Terkini) Dua tokoh lulusan Universitas Indonesia (UI) yaitu Ridwan Saidi dan Ichsanudin Noorsy menuding proyek reklamasi pantai Jakarta adalah bentuk penjajahan Cina. Proyek ini merupakan ancaman pertahanan bangsa Indonesia.
“Saya tegaskan reklamasi adalah bentuk nyata proxy war yang dilakukan Cina. Saya mengajak Anda semua untuk berjuang melawan!,” ujar Ridwan Saidi berapi-api saat orasi di panggung dialog Kebangsaan, UI Bangkit Untuk Rakyat.
Ridwan yang juga tokoh masyarakat Betawi itu mengungkapkan tudingannya itu saat berbicara dalam panggung yang di gelar di taman perpustakaan kampus UI Depok, Jumat (22/4). Tampil pula Akbar Tandjung, Yusril Ihza Mahendra, Fahri Hamzah dan Taufik Bahaudin.
Senada dengan Ridwan, penilaian yang sama juga diungkapkan Ichsanudin Noorsy. “Reklamasi adalah bentuk penjajahan paling sempurna. Saya setuju ini akan membahayakan pertahanan Indonesia,” ujar Noorsy.
Ridwan yang alumnus Fakultas Ilmu Kemasyarakatan-UI (kini FISIP-red) mengatakan reklamasi dilakukan dengan sengaja menggusur nelayan dari pantai. Pelakunya adalah para pengembang Cina yang didukung Gubernur DKI Jakarta Ahok.
“Ini para pengembang yang memiliki ratusan apartemen di sepanjang pantai, meski tidak laku namun malah diberi ijin melakukan reklamasi. Ini jelas tidak masuk akal secara bisnis,” papar Ridwan yang juga mantan Ketua Umum HMI dan anggota DPR ini.
Kelakuan para pengembang itu jelas berlawanan dengan adat Betawi. “Kalau dagang ketoprak, empat hari nggak laku yah tutup kiosnya. Nah ini pengembang apartemen kagak laku masih aje terus bangun dan malah diijinin reklamasi,” papar Ridwan.
Sedang Noorsy mengungkapkan para pengembang yang umumnya keturunan Cina secara sengaja menguasai lahan di ibukota dan berbagai daerah. Kini oleh Ahok diijinkan melakukan reklamasi. “Ini penjajahan yang sempurna!,” ujar Noorsy (dm)
“Saya tegaskan reklamasi adalah bentuk nyata proxy war yang dilakukan Cina. Saya mengajak Anda semua untuk berjuang melawan!,” ujar Ridwan Saidi berapi-api saat orasi di panggung dialog Kebangsaan, UI Bangkit Untuk Rakyat.
Ridwan yang juga tokoh masyarakat Betawi itu mengungkapkan tudingannya itu saat berbicara dalam panggung yang di gelar di taman perpustakaan kampus UI Depok, Jumat (22/4). Tampil pula Akbar Tandjung, Yusril Ihza Mahendra, Fahri Hamzah dan Taufik Bahaudin.
Senada dengan Ridwan, penilaian yang sama juga diungkapkan Ichsanudin Noorsy. “Reklamasi adalah bentuk penjajahan paling sempurna. Saya setuju ini akan membahayakan pertahanan Indonesia,” ujar Noorsy.
Ridwan yang alumnus Fakultas Ilmu Kemasyarakatan-UI (kini FISIP-red) mengatakan reklamasi dilakukan dengan sengaja menggusur nelayan dari pantai. Pelakunya adalah para pengembang Cina yang didukung Gubernur DKI Jakarta Ahok.
“Ini para pengembang yang memiliki ratusan apartemen di sepanjang pantai, meski tidak laku namun malah diberi ijin melakukan reklamasi. Ini jelas tidak masuk akal secara bisnis,” papar Ridwan yang juga mantan Ketua Umum HMI dan anggota DPR ini.
Kelakuan para pengembang itu jelas berlawanan dengan adat Betawi. “Kalau dagang ketoprak, empat hari nggak laku yah tutup kiosnya. Nah ini pengembang apartemen kagak laku masih aje terus bangun dan malah diijinin reklamasi,” papar Ridwan.
Sedang Noorsy mengungkapkan para pengembang yang umumnya keturunan Cina secara sengaja menguasai lahan di ibukota dan berbagai daerah. Kini oleh Ahok diijinkan melakukan reklamasi. “Ini penjajahan yang sempurna!,” ujar Noorsy (dm)