Jendral Israel. CEPAT ATAU LAMBAT ISIS AKAN SERANG ISRAEL



TEL AVIV - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Letnan Jenderal Gadi Eizenkot mengatakan Islamic State (IS) cepat atau lambat akan menggeser taktik penyerangan dengan menyerang Israel dan Yordania.

Dilaporkan laman RT.com, Eizenkot mengatakan ISIS kini sedang mencari cara baru dengan 'meneror' perbatasan Suriah dengan Israel dan Yordania, setelah terus-terusan dibom AS dan Rusia, ungkap Jenderal Yahudi itu dalam konferensi di Universitas Tel Aviv, (18/1/2016).

"Di Suriah, keberhasilan 'grup teror' ini tertahan. Keberhasilan melawan IS dalam pandangan saya meningkatkan kemungkinan mereka mengarahkan moncong senjata mereka kepada kita (Israel) dan Yordania," kata Eizenkot dalam laman RT.com.

Karena kehadiran IS di perbatasan selatan Suriah terbatas, maka kemungkinan mereka akan beraliansi dengan kelompok-kelompok lain yang beroperasi di daerah ini.

Ternyata, Israel rupanya khawatir ISIS akan beraliansi dengan kelompok-kelompok perlawanan di Palestina.

Israel juga mengkhawatirkan IS akan masuk ke wilayahnya karena sekitar 50 orang warga negaranya yang berketurunan Arab telah pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan kelompok-kelompok jihad lainnya.

Bahkan, menurut laman RT.com, Presiden Israel Reuven Rivlin sudah memperingatkan bahwa sel-sel ISIS sudah beroperasi di dalam negara Israel.

"ISIS sudah di sini, sudah bukan rahasia lagi. Saya tidak berbicara mengenai wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Negara Israel, tetapi di dalam negeri ini sendiri," kata Reuven Rivlin.

Tidak seperti warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang tidak memiliki paspor Israel, 1,4 juta penduduk Israel keturunan Arab adalah 30 persen total penduduk Israel. Mereka ini bebas bepergian ke luar negeri dan bebas bergerak di dalam negeri Israel. 
(acehciber)